Article written

  • on 01 September 2009

Konseling


Assalamu’alaikum Wr. Wb
Kepada pembimbing LBKI yang terhormat. Saya mahasiswa KPI angkatan ’08. Saya memiliki banyak masalah. Saya adalah anak pertama dari dua bersaudara dan latar belakang keluarga saya adalah pengusaha yang sangat sibuk. Bahkan refresing atau pergi bersama pun jarang kami lakukan. Bisa dibilang, keluarga saya jarang sekali punya waktu bersama. Adanya orang tua saya berfikir tentang uang,, uang dan uang. Mereka pikir uang bisa membahagiakan saya sebagai anaknya. Saking sibuknya, mereka tidak pernah memberikan motivasi dan evaluasi belajar terhadap studi saya. Nilai saya dibawah rata-rata kelas. Apa yang seharusnya saya lakukan agar saya dan orang tua saling mengerti? Saya ingin orang tua saya tahu kalau uang tidak menjamin kebahagiaan saya. Saya lebih senang jika memiliki waktu bersama orang tua dan mendapatkan perhatian dari mereka. Selanjutnya, saya cenderung royal dengan teman dan selalu berusaha berbuat baik. Namun kenapa mereka selalu menjauh? Kemudian hampir setiap pagi saya bangun kesiangan. Padahal segala upaya telah saya tempuh. Alarm jam weker dan hp selalu saya setting. Tapi selalu gagal. Sebaiknya saya harus bagaimana? Dan langkah apa saja yang seharusnya saya tempuh? Terima kasih.

Jawaban konsultasi LBKI
Saudara mahasiswa KPP yang sedang bingung, kami ikut prihatin dengan kondisi yang sedang saudara alami sekarang. Sebagai anak nomor satu dari dua bersaudara yang tergolong mampu dalam hal ekonomi, seharusnya bisa menjadi contoh, teladan dan kebanggaan bagi orang tua. Sudah sepantasnya kita bersyukur diberi limpahan harta oleh Allah dan kita juga diharapkan bisa memanfaatkan serta mengelola seoptimal mungkin untuk kebaikan baik diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Kita tidak bisa begitu saja menyalahkan orang tua yang sibuk mencari uang. Memang kewajiban orang tua diantaranya adalah mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya termasuk saudara. Saudara sudah memasuki usia dewasa seharusnya saudara lebih memahami kesibukan orang tua dalam mencari nafkah. Yang menjadi pokok permasalahan disini sebenarnya adalah kurangnya komunikasi antara saudara dengan orang tua, kurangnya komunikasi saudara dengan teman kuliah, juga kurangnya pemahaman situasi dan kepekaan saudara dengan lingkungan terutama di lingkungan perkuliahan. Selain sebagai mahkluk individu kita juga sebagai mahkluk sosial artinya kita tidak dapat hidup sendiri pasti membutuhkan bantuan orang lain. Oleh karena itu kita tidak boleh acuh-tak acuh, bahkan cuek dengan orang-orang yang ada di lingkungan sekitar kita. Kita harus bisa dan mampu menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua, saudara, dan teman-teman kuliah. Saudara jangan merasa bahwa orang-orang di sekeliling anda itu tidak mempedulikan saudara, mungkin itu hanya perasaan saudara yang harus dibuang jauh-jauh. Selain itu saudara harus melatih diri mulai sekarang untuk melakukan komunikasi dengan orang lain, dimulai dari keluarga, saudara, teman dan dilanjutkan dengan lingkungan. Sebagai contoh melalui kegiatan rutinitas saudara sehari-hari misalnya berpamitan dengan orang tua jika akan pergi kuliah atau mau keluar dari rumah, menawari minuman atau makanan , mengajak makan bersama, dan lain sebagainya. Permasalahan lain saudara tidak bisa bangun pagi seharusnya saudara membaca doa dan berniat untuk bisa bangun pagi, jangan tidur terlalu malam, jika tidak bisa bangun pagi walaupun sudah membunyikan alarm/jam beker, saudara bisa pesan orang yang ada di rumah untuk membangunkan lebih pagi. Perlu diperhatikan bahwa jika seseorang mempunyai niat dan semangat untuk melakukan hal yang terbaik demi kemajuan diri insya Allah akan dikabulkan olehnya. Sekali lagi harus tetap semangat, mencoba dan terus mencoba untuk melakukan komunikasi dengan orang lain. Semoga berhasil ! amin.



Missi Magazine is powered by FREEmium Theme.
developed by Blogger templates and brought to you by Blogger Tools